Selain Mobil Murah, Program Juga Ingin Ada Angkutan Umum Murah

Jakarta -Menteri Koordinator Perekonomian Indonesia Hatta Rajasa mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjelaskan 3 program pengembangan industri otomotif nasional.

Penjelasan ini disampaikan Hatta di depan 69 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) atau Senat Republik Indonesia di Gedung DPR Senayan Jakarta, Selasa (19/11/2013).


"Kami jelaskan beberapa program pengembangan industri otomotif. Pertama program angkutan murah, kedua program mobil LCGC, ketiga program pengembangan kendaraan low carbon emission," ucap Hatta.


Program pertama, Hatta menjelaskan dukungan pemerintah terhadap pengembangan dan penyediaan angkutan umum murah. Menurutnya sejak 10 tahun lalu, pemerintah Indonesia telah memberi stimulus kepada kendaraan bus, pick up dan truck komersial melalui penerapan Pajak Pembelian Barang Mewah (PPnBM) hingga 0%. Langkah lainnya adalah mendukung pengembangan mobil pick up untuk angkutan murah pedesaan.


"Program ini telah dilaksanakan sejak 10 tahun lalu, mengenai PPnBM 0% kepada angkutan komersial seperti pick up, bus, truck komersial," jelasnya.


Program selanjutnya adalah pengembangan mobil murah yang hemat energi dan harga terjangkau. Menurutnya pengembangan mobil murah ini, dirancang untuk mempersiapkan produk dan industri otomotif nasional yang memiliki daya saing menghadapi pasar bebas ASEAN di 2015.


"Ini untuk menangkan persaingan ASEAN free trade. Kita menghadapi pasar bebas ASEAN di 2015. Nantinya persaingan semakin sengit," jelasnya.


Program ke-3 yang dijelaskan Hatta adalah pengembangan kendaraan yang ramah lingkungan atau low car emission.


"Ini diproduksi di dalam negeri termasuk adopsi teknologi hybrid dan konverter BBG. Ini juga untuk hemat BBM. 3 program itu sedang dan terus kita jalankan," sebutnya.


(feb/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!