"Jadi misi pembelian ini adalah kita meminta seluruh ITPC (Indonesian Trade Promotion Center) untuk membawa minimal 10 buyer dan kita akan bawa ke beberapa daerah bisa jadi promosi produk juga yang akan kita jual. Kita memberikan fasilitas misalnya akomodasi dan tiket pesawat dan buyer-nya kita seleksi dan cukup besar," kata Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Nuz Nuzulia Ishak saat berdiskusi dengan media di Kantor Kementerian Perdagangan Jakarta, Rabu (8/1/2014).
Nuz memang tak menjelaskan secara detil berapa anggaran yang disiapkan untuk melakukan misi pembelian. Hingga kini, Kemendag mempunyai 19 ITPC di 19 negara seperti Chicago (AS), Milan (Italia), Sydney (Australia), Cape Town (Afrika Selatan) dan Busan (Korsel).
Kemendag juga akan menseleksi calon penjual yang nantinya akan mempromosikan produk mereka kepada calon pembeli asing.
"Kami juga akan melakukan seleksi produk yang akan dilihat prioritasnya untuk yang potensial ekspor contohnya furnitur, handycraft, makanan olahan dan medical equipment," imbuhnya.
Kemendag mencatat total ekspor non migas hingga November 2013 hanya US$ 165,6 miliar. Jumlah ini jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan capaian ekspor tahun 2012 sebesar US$ 190 miliar. Untuk tahun 2014, ditargetkan capaian ekspor non migas Indonesia minimal sama dengan tahun 2012.
"Nilai ekspor 2014 minimal dapat menyamai nilai ekspor tahun 2012 sebesar US$ 190 miliar atau naik minimal 5%," cetusnya.
(wij/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
