Psikologis pasar masih didominasi euporia pencapresan Jokowi namun dibayangi aksi ambil untung atas saham-saham perbankan unggulan dan saham jasa sektor konstruksi yang sudah relatif tinggi.
Kondisi ini turut dipengaruhi perkembangan bursa kawasan Asia yang masih dibayangi meningkatnya resiko pasar menyusul krisis Ukraina dan kondisi ekonomi China yang kurang menggembirakan. Tadi malam indeks DJIA dan S&P di Wall Street melanjutkan tren positifnya, setelah pekan lalu terkoreksi. Indeks DJIA menguat 1,13% di 16247,22 dan indeks S&P menguat 0,96% di 1858,83.
Pasar merespon positif data ekonomi AS yang keluar tadi malam dan tidak terjadinya konflik militer pasca refrendum di Semenanjung Crimea yang memutuskan bergabungnya wilayah tersebut ke Rusia.
Ekonomi AS Februari lalu menunjukkan aktivitas ekonomi meningkat sebagaimana tercermin dari data produksi industri tumbuh 0,6% di atas ekspektasi 0,2%. Indeks manufaktur di wilayah negara bagian New York juga meningkat menjadi 5,6 dari bulan sebelumnya 4,5.
Kondusifnya pergerakan pasar saham global dan tren pasar yang bullish berpeluang mendorong penguatan IHSG namun dibayangi dengan aksi ambil untung mengingat sejumlah harga saham sudah berada di area jenuh beli. IHSG akan bergerak dengan support di 4830 dan resisten di 4905.
(hen/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
