Kena Gusur Tol Cijago, Warga Minta Ganti Rugi Tanah Rp 10 Juta/m2

Jakarta -Sekitar 30-an warga Margonda, Depok, Jawa Barat meramaikan dimulainya pembangunan Jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) seksi II dengan demo. Mereka menuntut pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Pemerintah Kota Depok bisa menaikkan harga pembebasan tanah hingga Rp 10 juta/m2.

"Tuntutan kami di atas Rp 10 juta per meter persegi dibayarnya. Kemarin itu dibayarkan hanya Rp 1,9 juta per meter persegi. Ini tidak adil. Jauh dari harga pasaran," kata Mugeni salah satu warga yang ikut demo ketika ditemui detikFinance, Kamis (20/3/2014).


Menurut Mugeni harga pasaran tanah di Margonda, Depok mencapai Rp 10 juta/m2. Sehingga demo dilakukan untuk merealisasikan harga tanah yang dapat diterima masyarakat.


"Saya punya tanah hingga 190 meter persegi. Ini harus sesuai dengan harga pasaran. Kita tolak pembangunan tol ini kalau uang warga belum dibayar," tambah Mugeni.


Sementara di tempat yang sama, Ruslan warga Kemiri Muka, Depok mengungkapkan masalah pembayaran sampai saat ini belum diselesaikan.


"Pembayaran belum, tapi mereka sudah menurunkan alat berat. Pemkot dan pemerintah pusat ini membuat shock teraphy ke masyarakat. Kita menuntut agar pembayaran sesuai dengan harga tanah saat ini atau harga pasaran di Rp 10 juta per meter persegi," paparnya


Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto melakukan pencanangan dimulainya pembangunan Jalan Tol Cinere-Jagorawi Seksi II. Ruas ini terbentang antara Jalan Raya Bogor hingga Kukusan.


Dengan dibangunnya jalan tol ini, diharapkan kemacetan yang kerap terjadi di Jalan Raya Bogor ke arah Depok maupun sebaliknya bisa segera diatasi.


(dru/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!