"Pameran ini akan mensosialisasikan atau menginformasikan ketersediaan teknologi pengolahan hasil pertanian. Sehingga baik petani maupun pengusaha lokal mengetahui teknologi apa saja yang bisa digunakan untuk menginovasi produk yang dijualnya," kata Menteri Pertanian (Mentan) Suswono di Kantor Kementerian Pertanian, Rabu (19/3/2014).
Pameran menampilkan peralatan-peralatan pertanian yang modern dan inovasi terbaru, juga mengenalkan berbagai produk olahan baik makanan, obat-obatan sampai produk kecantikan yang dibuat langsung oleh petani, peneliti dan pengusaha lokal.
"Kita harus meningkatkan kualitas produk dalam negeri, terutama produk hortikultura, jika tidak, 2015 nanti kita masuk dalam pasar global, jika tidak siap maka kita hanya akan jadi pasar negara-negara lain," katanya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan menambahkan, tantangan produk-produk olahan hortikultura Indonesia pada pasar global 2015 nanti sangat berat. "Saat ini saja perdagangan kita untuk produk hortikultura defisit, apalagi nanti pada 2015," ujar Rusman.
Menurutnya untuk bisa bersaing tentu diperlukan inovasi, dan juga kesadaran konsumen Indonesia. "Kalau konsumen kita tidak cinta produk dalam negeri, ya jelas sulit kita bersaing nantinya," katanya.
Pada pameran teknologi pengolahan hasil pertanian tersebut, seluruh peserta berasal dari Balai penelitian lingkungan pertanian, ada dari LIPI, akedemisi, dan swasta dengan jumlah 45 stand.
(rrd/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
