Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan, peran pasar modal di Indonesia dibandingkan perbankan masih minim hanya 20%, sementara perbankan mencapai 80%.
"Kalau di Indonesia peran pasar modal masih relatif rendah yaitu 20% dibanding perbankan yang 80%," kata Nurhaida dalam acara Business Meeting 2014 "Entering The Market," di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (18/3/2014).
Dia menyebutkan, Indonesia masih jauh tertinggal dalam hal pengembangan pasar modal. Di Amerika Serikat (AS), peran pasar modal hampir mencapai 90%.
"Amerika peran pasar modal hampir 90% kita masih 20% jadi perlu ditingkatkan.
Di negaara-negara yang sudah lebih maju peran pasar modalnya sebanding dengan sektor keuangan lainnya seperti perbankan," ujarnya.
Untuk itu, perlu pengembangan dalam hal peningkatan emiten dan investor di pasar modal.
Saat ini, dia menyebutkan, terdapat 488 emiten yang sudah terdaftar di BEI. Angka ini masih rendah dibanding Malaysia yang emitennya sudah mencapai sekitar 900 lebih dan Singapura yang sudah di atas 1000 emiten.
Sepanjang 2013, terdapat 31 perusahaan yang mencatatkan sahamnya (listing) di BEI dengan nilai Rp 51,98 triliun terdiri dari IPO Rp 16,7 triliun, Rights Issue Rp 32,97 triliun, dan waran Rp 22,6 triliun.
"Agar sejajar dengan negara lain dan sejajar dengan sektor perbankan sehingga tidak hanya ditopang perbankan yang kuat tapi juga pasar modalnya. Untuk itu perlu emiten lebih banyak dan investor lebih banyak," cetusnya.
(drk/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
