Bonus didapat karena perusahaan menunjukkan kerjasama yang baik dalam mengembangkan usahanya, dan juga memiliki struktur kerja yang kooperatif, mulai dari CEO ke kepala asisten toko Waitrose dan department store John Lewis yang masih berada dalam satu rantai bisnis. Selain itu, juga perusahaan mengalami kenaikan keuntungan sebelum pajak.
Sebanyak 91.000 pekerja akan mendapatkan bonus dengan total Rp 3,36 triliun. Itu berarti setiap satu pekerja akan mendapatkan bonus rata-rata sekitar Rp 36-37 juta. Juga disebutkan bonus tersebut setara dengan 2 bulan extra pay mereka saat bekerja di perusahaan.
"Kerjasama dan struktur kerjasama di JLP membuat perusahaan mendapatkan keuntungan kompetitif yang nyata, dan meningkatkan semangat kerja karyawan," kata Analis Konsultan dari Kantar Retail, Bryan Roberts mengatakan dikutip dari AFP, Minggu (16/3/2014).
"Di sisi lain, struktur ini dianggap membawa ke kurangnya dinamisme dan unsur kewirausahaan.... tapi saya pikir sudut pandang itu telah terbantahkan oleh performa kinerja dari perusahaan, inovasi, dan kemauan untuk mengambil keputusan komersial," katanya kepada AFP.
Ada beberapa fenomena yang terjadi pada JLP di tahun 2013, yang membuat group ini mengurangi bonus tahunan untuk karyawannya. Laba setelah pajak JLP turun 4,1% menjadi 329,1 juta poundsterling. Selain itu grup retailer ini dihadapkan pada kewajiban membayar dana pensiun untuk para pekerjanya yang habis masa bekerja.
Meski menghadapi berbagai tantangan tersebut, Chairman dari group ini Charlie Mayfield beberapa waktu lalu mengatakan 2013 telah menjadi tahun yang baik untuk "Partnership".
Dia menambahkan baik Waitrose dan John Lewis meningkatkan pangsa pasarnya selama 5 tahun berturut-turut.
(zul/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
