Tapi bangkitnya situs jual-beli Bitcoin ini bukan untuk kembali melayani transaksi, tapi memungkinkan para penggunanya untuk log-in dan memeriksa jumlah Bitcoin mereka terakhir sebelum situs ini tiba-tiba tutup tiga pekan lalu.
Sejak dibuka kembali, situs Mt. Gox sekarang melayani proses pengembalian Bitcoin milik nasabahnya. Setelah semua proses hukum selesai, Mt. Gox diperkenankan untuk beroperasi kembali seperti biasa.
Mt. Gox sudah mendaftarkan perlindungan kebangkrutan pada 28 Februari lalu. Dalam laporannya, Mt. Gox mengaku kehilangan lebih dari 850.000 Bitcoin senilai US$ 520 (Rp 5,2 triliun) gara-gara diserang hacker alias peretas.
Juru Bicara Nasabah Mt. Gox mengkonfirmasi, situs jual-beli mata uang digital itu sudah bisa diakses untuk melihat data nasabah terakhir sebelum tutup.
Selain akses log-in, situs ini juga memberi peringatan kepada para pengguna dalam bahasa Inggris dan Jepang. Intinya jumlah saldo nasabah yang tertera mungkin tidak bisa dikembalikan sepenuhnya.
"Perlu diketahui bahwa saldo yang terdapat di situs ini bukan merupakan pengajuan klaim pengembalian di bawah prosedur hukum, selain itu harap diperhatikan bahwa jumlah saldo yang tertera di situs ini juga tidak bisa dianggap sah oleh Mt. Gox sebagai jumlah klaim pengembalian kepada nasabah," kata tulisan di situs tersebut.
(ang/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
