70% Komponen Smartphone 4G Buatan Indonesia Masih Impor

Batam -Telepon seluler pintar atau smartphone 4G (fourth generation) yang untuk pertama kalinya diproduksi di dalam negeri dinilai cukup membanggakan. Tapi sayang, 70% dari komponennya masih diimpor.

Presiden Direktur PT Sat Nusapersada Tbk (PTSN) Abidin mengakui keterbatasan produksi dari komponen smartphone 4G. Sehingga baru 30% porsi komponen lokal di dalam produknya.


"Baru 30% untuk komponen lokal," kata Abidin saat peluncuran smartphone 4G Ivo di Batam, seperti dikutip detikFinance, Senin (7/7/2014)


Sementara itu, komponen lainnya berasal dari Tiongkok dan Malaysia. Abidin menyatakan, pengurangan komponen impor ini akan dilakukan secara bertahap. Perusahaannya akan mencoba untuk meningkatkan komponen lokal dari dalam negeri.


"Dari impor itu ada Tiongkok dan Malaysia. Kan secara bertahap nanti diproduksi dalam negeri," jelasnya.


Menurutnya, impor komponen terjadi karena mempertimbangkan kualitas dari smartphone itu sendiri. Komponen impor memang sudah teruji kualitasnya. Sedangkan dari lokal, perlu diuji secara bertahap.


"Kita akan uji coba satu per satu dulu. Karena kalau ini kan komponen agak rumit. Jadi memang secara bertahap," ujar Abidin.


Direktur PT Tata Sarana Mandiri (TSM) Sam Ali menambahkan komponen lokal memang belum banyak diproduksi. Di antaranya adalah charger, tata letak sirkuit (PCB), kustomisasi perangkat lunak (software), earphone dan casing.


"Memang masih sedikit untuk komponen yang diproduksi sekarang," ungkap Sam pada kesempatan yang sama.


(mkl/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!