Ada Mafia Penyelundupan Daging Celeng dari Sumatera ke Jawa

Cilegon -Upaya penyelundupan daging celeng (babi hutan) dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa menjelang Puasa dan Lebaran meningkat 240% dibandingkan tahun lalu. Penyelundupan ini diduga ada sindikat atau mafia yang kuat memperdagangkan daging ilegal ini.

"Perdagangan daging celeng ilegal ini seperti ada sindikatnya. Karena berkali-kali ditangkap, berkali-kali itu juga tidak pernah terungkap, siapa yang suplai, dan siapa yang memesan daging celeng ini," kata Kepala Bidang Hukum dan Humas Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, Eddy Purnomo di lokasi pemusnahan 7,4 ton daging celeng di di Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas II Cilegon, Banten, Rabu (16/7/2014).


Ia beralasan karena setiap kali ditangkap pelaku lapangan seperti sopir dan kernet, mereka mengaku tidak tahu siapa yang memasok dan penerima, atau pakai skema beli putus.


"Ini seperti ada jaringannya, susah sekali mengungkap," katanya.


Ia mengungkapkan modus penyelundupan daging celeng terus berubah, ada yang lewat pengangkutan bus umum. Selain itu, ada pakai mobil pick up yang muatan dagingnya ditutupi kayu dan serbuk kayu serta kelapa.


"Kebanyakan kasus yang tertangkap karena laporan masyarakat, kita memang juga lakukan pemeriksaan intensif, tapi kalau tidak ada peran masyarakat sulit sekali mengungkap," katanya.


Seperti diketahui, pemusnahan daging celeng dengan cara dibakar ini sudah kesekian kalinya dilakukan, termasuk hari ini sebanyak 7,4 ton. Total daging celeng yang dimusnahkan hingga hari ini sejak Januari-Juli 2014 mencapai 43,7 ton (43.700 kg) atau naik 240% dibandingkan sepanjang tahun lalu yang hanya 12,8 ton.


(hen/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!