Dalam 4 Tahun Ekspor Mebel RI Tumbuh Tipis, Ini Strategi Pemerintah

Jakarta -Selama 4 tahun terakhir kinerja ekspor furnitur Indonesia cenderung stagnan hanya berkutat di bawah US$ 2 miliar. Pemerintah akan melakukan misi penjualan ke negara-negara potensil untuk menggenjot ekspor.

"Data dari BPS menunjukkan adanya tren dari tahun 2009-2013, pertumbuhan ekspor furnitur Indonesia hanya bergerak sebesar 1,2 %," kata Direktur Jendral Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak di acara peluncuran Indonesia International Furniture Expo, Selasa (15/07/2014).


Ia mengatakan selama ini Kementerian Perdagangan terus melakukan upaya untuk menaikkan nilai ekspor furnitur agar mencapai angka pertumbuhan lebih dari 5% per tahun.


Upaya yang dilakukan antara lain adalah melakukan promosi ke dalam maupun luar negeri dan konsolidasi antar pengusaha furnitur. Pengamanan perdagangan juga dilakukan untuk melindungi para pengusaha agar mampu ekspor ke negara lain yang menerapkan standar ekspor yang tinggi.


"Kita saat ini tengah melakukan buying mission dengan negara Yordania, dengan mengundang investor datang secara langsung hal ini lebih efektif dibanding kita mencari pembeli dengan membuka pameran di luar negeri tanpa tahu nanti berhasil atau tidaknya," katanya.


Kinerja ekspor furnitur dan kerajinan Indonesia ternyata masih di bawah Vietnam. Saat ini ekspor furnitur Indonesia menempati posisi ke-18 dunia dengan nilai hanya US$ 1,8 miliar untuk mebel dan sekitar US$ 800 juta untuk produk kerajinan.


Sementara itu, Vietnam berada di posisi ke- 7 dunia dengan nilai ekspor mebel mencapai US$ 5,3 miliar.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!