Utang Luar Negeri Perusahaan Swasta di Indonesia Rp 1.515 T, Naik 9,7%

Jakarta -Hingga akhir Mei 2014 utang luar negeri perusahaan swasta di Indonesia mencapai US$ 151,5 miliar atau sekitar Rp 1.515 triliun. Jumlah ini naik 9,7% dari periode yang sama tahun lalu.

Menurut data Bank Indonesia (BI) yang dikutip, Kamis (17/7/2014), utang luar negeri perusahaan swasta ini lebih tinggi dibandingkan utang luar negeri pemerintah dan BI yang totalnya US$ 132,2 miliar hingga akhir Mei 2014.


Pertumbuhan utang luar negeri perusahaan swasta di Mei 2014 lebih tinggi, dari pertumbuhan di April 2014 yang sebesar 7,7%.


Dari seluruh utang luar negeri, baik swasta atau pemerintah dan BI, 82,5% adalah utang jangka panjang, dan sisanya berjangka pendek.


Pertumbuhan utang luar negeri perusahaan swasta pada Mei 2014 terutama didorong oleh meningkatnya pertumbuhan utang luar negeri sektor industri keuangan dan sektor listrik, gas, dan air bersih.


Pertumbuhan utang luar negeri sektor keuangan tercatat sebesar 21,2%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 13,2%. Sementara itu, utang luar negeri sektor listrik, gas, dan air bersih tumbuh 9,8%, meningkat dibandingkan pertumbuhan April 2014 sebesar 1,8%.


Di sisi lain, utang luar negeri sektor industri pengolahan dan pertambangan di Mei 2014 mengalami pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan lalu, yaitu 12,1% dan 6,6%, dari sebelumnya sebesar 13,2% dan 15,9%.


Menurut BI, perkembangan utang luar negeri sampai Mei 2014 masih cukup sehat dalam menopang ketahanan sektor eksternal, meskipun perlu terus diwaspadai.


BI menyatakan akan tetap memantau dan memperkuat kebijakan pengelolaan utang luar negeri, khususnya utang luar negeri swasta, sehingga utang luar negeri dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko stabilitas makro ekonomi.


(dnl/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!