Bank Syariah RI Kalah dengan Malaysia, Ini Penyebabnya

Yogyakarta -Industri perbankan syariah di dalam negeri masih kalah bersaing dengan perbankan konvensional. Padahal mayoritas penduduk Indonesia adalah beragama muslim. Hal ini berbanding terbalik dengan Malaysia.

"Ekonomi Islam wajib bagi muslim. Harus ada keberanian untuk berpindah ke perbankan syariah. Kita saat ini kalah dengan Malaysia," ungkap Pakar Ekonomi Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Achyar Adnan dalam Workshop Ekonomi dan Lembaga Keuangan Syariah di Gedung Bank Indonesia Yogyakarta, Sabtu (19/7/2014).


Ada beberapa alasan mengapa penggunaan bank konvensional di dalam negeri jauh lebih banyak ketimbang bank syariah. Salah satunya adalah karena kurangnya edukasi dan wawasan masyarakat pengertian bank syariah.


"Masyarakat masih kurang memahami mengenai sistem bank syariah sehingga perlu edukasi. Ada perbedaan jelas antara bank syariah dengan bank konvensional salah satunya di bank syariah tidak boleh ada riba," tuturnya.


Sementara itu, Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah Yogyakarta, Muhamad menegaskan, sistem Islam yang diterapkan bank syariah adalah bebas riba. Pada perbankan syariah harus ada obyeknya, berupa barang, misal bank membantu membeli barang untuk masyarakat yang bebas riba.


"Beda dengan bank konvensional yang lebih kepada bentuk uang," tegasnya.


(bgs/wij)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!