Survei BI Sebut Bank Makin Ketat Salurkan Kredit, Bunga Pun Makin Naik

Jakarta -Bank Indonesia (BI) mencatat perbankan semakin ketat dalam menyalurkan kredit. Ini tercermin dari peningkatan aplikasi pengajuan kredit yang ditolak menjadi 12,9% pada kuartal-II 2014. Naik dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 12,1%.

Demikian dikutip dari Survei Perbankan Triwulan II 2014, Selasa (15/7/2014). Menurut BI, semakin ketatnya penyaluran kredit perbankan tidak lepas dari target pertumbuhan kredit yang ditetapkan dalam kisaran 15-17%. Lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang di atas 20%.


Meski terjadi perlambatan, tetapi penyaluran kredit tetap tumbuh untuk seluruh jenis penggunaan. Pada kuartal II-2014, Saldo Bersih Tertimbang menunjukkan angka 87,9%. Lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 21,7%.


Peningkatan kredit baru didorong oleh kredit modal kerja, dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) 90% pada kuartal II-2014. Pada kuartal sebelumnya, SBT untuk kredit modal kerja adalah 23,1%.


Untuk kuartal III-2014, BI memperkirakan pertumbuhan kredit tetap positif dengan SBT 90,7%. "Meskipun diiringi dengan kenaikan suku bunga, tetapi perkiraan masih kondusifnya ekonomi serta terkendalinya risiko menjadi faktor pendorong optimisme," sebut hasil survei BI.


Pertumbuhan kredit pada kuartal III-2014, lanjut survei tersebut, diperkirakan sebesar 5,75% dibandingkan kuartal sebelumnya. "Prioritas bank dalam penyaluran kredit baru masih sama, yaitu kredit modal kerja," lanjut survei itu.


Pada kuartal III-2014, BI memperkirakan terjadi kenaikan suku bunga kredit. Untuk kredit modal kerja, diperkirakan ada kenaikan 29 basis poin (bps) menjadi 13,58% per tahun. Kemudian bunga untuk kredit investasi naik 26 bps menjadi 13,4% per tahun, dan bunga kredit konsumsi naik 4 bps menjadi 15,04% per tahun.


"Suku bunga KPR/KPA akan naik 18 bps menjadi 12.79% per tahun. Kemudian kredit kendaraan bermotor naik 22 bps menjadi 13.77% per tahun. Sebaliknya, suku bunga kartu kredit turun 28 bps menjadi 30.13% per tahun," papar survei tersebut.


Sepanjang 2014, BI memperkirakan penyaluran kredit akan tumbuh 18,2% secara tahunan (year-on-year/yoy). Lebih rendah dibandingkan 2013 yang mencapai 21,8% yoy.


"Di tengah tekanan kenaikan suku bunga kredit, perkiraan masih kondusifnya kondisi ekonomi sampai akhir tahun ditengarai menjadi pendorong utama masih tingginya penyaluran kredit. Pertumbuhan kredit pada Mei 2014 masih sebesar 17,9% yoy," sebut hasil survei BI.


(hds/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!