Cerita Pengusaha Tomy Winata dan Harimau Sumatera

Jakarta -Pengusaha nasional Tomy Winata (TW) bersama lembaga konservasi dunia untuk perlindungan spesies kucing besar (Panthera) memberi penghargaan kepada pejabat dan eks pejabat pemerintah Indonesia.

Penghargaan diberikan karena mereka telah berjasa memberikan dukungan dan perlindungan program konservasi terhadap spesies Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae).


Tomy yang merupakan pendiri kawasan konservasi Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) di Lampung, menjelaskan program perlindungan harimau di area TWNC tidak lepas dari dukungan pejabat pemerintah pusat dan pemerintah daerah.


"Perlindungan harimau di area konservasi Tambling merupakan buah kerja keras selama beberapa tahun. Saya mengucapkan terima kasih kepada Menteri Kehutanan dan Pemerintah Provinsi Lampung," kata Tomy saat malam penghargaan dan apresiasi penyelamatan Harimau Sumatera di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (16/7/2014).


Di tempat yang sama, CEO Panthera Dr. Rabitnowitz menerangkan acara malam anugerah ini diberikan kepada orang-orang yang berjasa melindungi harimau di daerah Asia khususnya di wilayah Sumatera.


"Ini merupakan usaha dari pemerintah Indonesia, Artha Graha Peduli, dan para ranger dan pecinta lingkungan yang bekerja di Tambling Wildlife Nature Conservation," kata Rabitnowitz.


Sementara itu, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menerangkan dukungan Artha Graha dan Panthera sangat berarti di dalam penyelamatan Harimau Sumatera. Pasalnya Harimau Sumatera merupakan spesies yang tersisa dari 3 spesies harimau yang Indonesia pernah miliki.


"Kalau bumi nggak ada harimau. Kita malu. Ada 8 jenis harimau di dunia. 3 kita punya. Tapi harimau Bali punah tahun 1940-an. Harimau Jawa punah tahun 1980-an, tinggal sekarang harimau Sumatera. Ini terancam oleh konversi lahan perkebunan, illegal logging. Tak terbayang alam semesta nggak ada harimau. Dia akan kehilangan makna," kata Zulkifli.


Penghargaan sendiri diberikan kepada Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, Gubernur Lampung, dan Chairman National Council on Climate Change Rachmat Witoelar serta para penjaga (ranger) yang berjasa melindungi lokasi konservasi di Tambling, area Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Lampung, Indonesia.


(feb/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!