Ini Kata CT Soal Pelabuhan Cilamaya Karawang

Jakarta -Lokasi rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya banyak dipermasalahkan. Selain ditentang PT Pertamina (Persero), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) juga tidak setuju pelabuhan di wilayah Cilamaya, Karawang, Jawa Barat.

"Untuk Pelabuhan Cilamaya, masalah lokasinya kita tunda dulu, biar ditentukan sendiri oleh pemerintahan yang akan datang," ujar Menko Perekonomian Chairul Tanjung ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (20/8/2014).


Pria yang akrab disapa CT ini menambahkan, dia mendengar Jokowi menginginkan lokasi Pelabuhan Cilamaya dipindah ke tempat lain.


"Apalagi yang saya tahu Pak Jokowi sebagai Gubernur ingin lokasi Pelabuhan Cilamaya dipindah ke tempat lain. Jadi kalau kita sudah putuskan, nanti bertentangan dengan presiden yang baru kan mubazir (sia-sia)," tutupnya.


Seperti diketahui, Pertamina menentang rencana pembangunan pelabuhan di Cilamaya, karena akan mengganggu operasional dan secara teknis berbahaya bagi anjungan minyak dan pipa minyak milik Pertamina Hulu Energi ONWJ di Laut Jawa.


Tidak hanya itu, bila Pelabuhan Cilamaya dibangun, Pertamina harus memindahkan banyak anjungan minyak. Hal tersebut berdampak pada potensi kehilangan pendapatan negara dari produksi migas di wilayah kerja PHE ONWJ.


General Manager PHE ONWJ Jonly Sinulingga mengungkapkan, masih ada total 900 juta barel cadangan minyak di ONWJ. Bila dikalikan dengan harga minyak mentah US$ 100 per barel dikalikan kurs rupiah Rp 10.000 per dolar, itu nilainya sama dengan Rp 900 triliun.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!