Mahasiswa Baru UGM Diperkenalkan Gerakan Nasional Non Tunai

Yogyakarta -Sekitar 10 ribu mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada (UGM) dipilih menjadi pilot project sosialisasi penerapan lingkungan less cash society (LCS) atau Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) di DIY.

Pembayaran non tunai ini diharapkan dapat menghemat biaya pencetakan uang kertas, meminimalkan penerimaan uang palsu atau rusak, mempermudah transaksi ekonomi dan memperluas akses masyarakat terhadap perbankan.


Acara launching dilakukan di Program Diploma Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi UGM, Rabu (20/8/2014). Beberapa bank mitra seperti Mandiri, BNI, BRI dan BCA bergabung bersamaan dengan acara Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB) 2014.


"Ada 50 ribuan mahasiswa yang kuliah di UGM dan pasti transaksi ritelnya akan tinggi," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Yogyakarta, Arief Budi Santoso.


Menurut dia UGM dipilih sebagai pilot project GNNT dengan pertimbangan jumlah mahasiswa yang cukup besar. Transaksi ritel di sekitar kampus yang cukup tinggi.


Menurut Arief, penggunaan alat pembayaran non tunai terus meningkat. Hal itu tercermin dari pertumbuhan jumlah instrumen volume dan nominal transaksi Alat Pembayaran Melalui Kartu (APMK) serta uang elektronik sejak tahun 2008.


Sampai tahun 2013 tercatat volume transaksi APMK sebesar 3,46 juta transaksi dengan nominal mencapai Rp. 3.797,37 triliun atau tumbuh sebesar 23,89% dibandingkan tahun 2012. Selain itu dari keseluruhan transaksi APMK, pembayaran dengan menggunakan kartu ATM dan kartu debit mencapai puncak dengan porsi tidak kurang dari 75 persen selama 3 tahun terakhir.


"Belum lagi pada transaksi kecil-kecil atau mikro dan retail, penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran juga terus naik," katanya.


Sementara itu Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sistem Informasi, Dr Didi Achjari, Akt, MCom mengatakan UGM sudah sejak lama menerapkan pembayaran non tunai ini. Bank-bank mitra UGM juga telah bekerjasama dengan beberapa fakultas dalam berbagai transaksi pembayaran non tunai sehingga terbantu dari segi akuntabilitas maupun efisiensi.


"Tahun 2005 kita sudah laksanakan di UGM. Ke depan dengan program ini tentu semakin terbuka peluang pengembangan di sisi bisnisnya," kata Didi.


(bgs/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!