Tim Transisi Jokowi-JK Kaji Kenaikan Harga BBM Rp 1.000-Rp 3.000/Liter

Jakarta -Subsidi BBM yang tahun depan diperkirakan mencapai Rp 291,1 triliun harus dipangkas. Karena itu Tim Transisi Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) mengkaji kenaikan harga BBM subsidi.

Anggota Tim Transisi Andi Widjajanto mengatakan, kenaikan harga BBM subsidi yang tengah dikaji saat ini adalah antar Rp 1.000-Rp 3.000 per liter. Andi mengatakan, pihaknya mempertimbangkan waktu tepat menaikkan harga BBM subsidi dari sisi moneter.


"Sedang dicoba waktu moneter tuh ada dua, waktu moneter pertama adalah di akhir Oktober. Kedua itu Maret atau April, itu secara waktu moneter. Besaran moneternya simulasi kenaikan sampai Rp 3.000, jadi antara Rp 1.000 sampai Rp 3.000. Masih disimulasi," ujar Andi di rumah Tim Transisi, Menteng, Jakarta, Rabu (20/8/2014).


Andi mengatakan, dampak sosial akan menjadi pertimbangan utama bagi Tim Transisi untuk menaikkan harga BBM subsidi. Tim Transisi ingin adanya alokasi dana untuk menopang kesejahteraan masyarakat miskin bila harga BBM subsidi naik.


"Misalnya solar akan pengaruh pada kinerja nelayan, bagaimana caranya misalnya kenaikan dilakukan pada Maret, dari Januari sudah ada alokasi-alokasi khusus untuk bantu nelayan," jelasnya.


Kemudian, kenaikan harga BBM subsidi ini juga butuh dukungan parlemen atau DPR untuk kenaikan tersebut.


Sebelumnya, Menteri Keuangan Chatib Basri menuturkan, dengan kenaikan harga BBM subsidi Rp 2.000 per liter akan menimbulkan penghematan anggaran negara Rp 96 triliun. Itu dengan syarat kenaikan harga diberlakukan sejak 1 Januari 2015.


(dnl/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!