Suami Bergaji Rp 32 Juta/Bulan, Ibu Ini Masih Bingung Punya Rumah

Jakarta -Ukuran penghasilan seseorang untuk mendapatkan rumah memang sangat relatif. Ada keluarga yang cuma punya penghasilan Rp 3 juta/bulan sudah bisa punya rumah walaupun harus hidup seadanya.

Cerita lain dialami oleh seorang ibu rumah tangga berinisial 'KR'. Ia memiliki suami yang bekerja di luar negeri di sebuah perusahaan Singapura, lokasi pekerjaan suaminya di lepas pantai.


Ia mengatakan status kerja suaminya di perusahaan hanya sebagai pegawai kontrak yang sudah dijalani selama 2 tahun. Biasanya semua kontrak pekerja termasuk suaminya akan perpanjang selama bertahun-tahun, dengan setiap tahun harus teken kontrak.


"Gaji suami saya per bulan Rp 32 juta. Walaupun dia sedang off, gajinya tetap dibayar. Karena schedule-nya 2 bulan off dan 2 bulan kerja. Jadi cashflow di rekening berjalan terus," katanya dalam surat elektroniknya, Selasa (9/9/2014).


Saat ini, mereka berniat mau membeli rumah yang seharga Rp 1,2 miliar per unit. Namun cara yang paling mungkin adalah mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) ke bank.


"Jika kami menabung dari gaji suami, rasanya sulit. Yang ada setelah tabungan cukup, malah harga rumahnya naik terus," katanya.


Meski sudah punya suami dengan penghasilan cukup besar untuk ukuran orang Indonesia, namun Karina masih bimbang dengan rencana mengajukan kredit rumah ke bank.


"Dengan kondisi seperti ini apakah bank akan memberikan kredit untuk kami. Karena perusahaan suami tidak ada cabangnya di Indonesia?" katanya.


Bagi Anda yang punya pengalaman soal sulitnya mendapatkan rumah yang pas dari sisi harga dan lokasi, dengan penghasilan Anda. Atau punya pengalaman berkali-kali mengajukan KPR tapi ditolak oleh bank karena persoalan gaji. Bisa kirim ceritanya ke redaksi@detikfinance.com.


(hen/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!