Batal Terbitkan Obligasi Rp 2 Triliun, Sritex Pilih Pinjam ke Bank

Jakarta -PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau lebih dikenal dengan Sritex batal menerbitkan obligasi US$ 200 juta (Rp 2 triliun). Perseroan memilih untuk pinjam uang dari bank.

"Perseroan menunda rencana tindakan korporasi dan penambahan dana dari obligasi global. Selanjutnya perseroan akan melakukan pembiayaan melalui perbankan," kata Sekretaris Perusahaan Sritex Welly Salam dalam keterangan tertulis yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (9/9/2014).


Rencana penerbitan obligasi ini sudah disetujui pemegang saham perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar 24 Maret 2014.


Penjahit pakaian merek ternama itu juga telah melakukan roadshow ke beberapa negara seperti Hong Kong, Singapura, London, New York, Boston, dan Los Angeles demi menggaet investor global.


Namun sayang tidak disebutkan alasan Sritex lebih pilih pinjaman bank ketimbang menerbitkan obligasi tersebut.


Sekitar 60% dana hasil penerbitan obligasi itu akan digunakan untuk pembiayaan kembali utang (refinancing), sementara sisanya akan digunakan untuk memperkuat modal dan pengembangan usaha.


Pada perdagangan hari ini hingga pukul 10.20 waktu JATS, harga saham SRIL turun tipis 1 poin ke Rp 146 per lembar. Sahamnya diperdagangkan 218 kali dengan volume 86.489 lot senilai Rp 1,3 miliar.


(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!