"Masyarakat, pelaku-pelaku ekonomi untuk tidak berlomba-lomba menaikkan harga (barang), karena ada isu harga BBM akan dinaikkan," ujar Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs di Gedung BI, Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Imbauan tersebut dimaksudkan, untuk menjaga agar tingkat inflasi saat pemberlakuan kenaikan harga BBM itu.
"Jadi yang sudah-sudah terjadi itu, harga BBM belum juga naik tapi harga-harga (barang) sudah naik. Jangan dinaikkan duluan. Jangan berlomba-lomba menaikkkan harga. Itu yang akan memicu inflasi berlebihan," tegasnya.
Ia menambahkan, kenaikan harga BBM subsidi tidak akan berdampak panjang. BI memperkirakan, dampaknya hanya akan terjadi kurang lebih 3 bulan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap kondisi tersebut.
"Kalau kenaikan BBM itu jangka pendek, paling hanya 2-3 bulan, itu akan hilang. Taruhlah misal naik November, tentu akan memberikan shock selama 2-3 bulan itu, dan akan kembali normal lagi," pungkasnya.
(dnl/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!