Pengembangan proyek ini nilainya mencapai lebih dari US$ 2,5 miliar, atau lebih dari Rp 30 triliun.
Dalam peresmian tersebut, SBY menandatangani prasasti peresmian Fasilitas Produksi Lapangan Banyu Urip. Hadir pada kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bupati Bojonegoro H. Suyoto, Plt. Kepala SKK Migas J. Widjonarko, Presiden Mobil Cepu Ltd (MCL) Jon M. Gibbs, Komisaris Utama Pertamina Sugiharto, Direktur Utama Pertamina EP Cepu Amril T. Mandailing, dan Ketua Badan Kerjasama PI Blok Cepu Hadi Ismoyo.
Menandai peresmian proyek minyak Banyu Urip, Blok Cepu yang terletak di Bojonegoro, Jawa Timur, kapasitas produksi saat ini meningkat 10.000 barel/hari, dari semula 30.000 barel/hari, totalnya menjadi 40.000 barel/hari, yang akan terus naik bertahap hingga mencapai puncak puncak 165.000 barel/hari di 2015.
Plt. Kepala SKK Migas Widjonarko menyampaikan, peningkatan produksi dari lapangan ini merupakan bagian dari upaya mendukung pencapaian target produksi migas nasional.
"Semua pihak harus mendukung penuh agar proyek berjalan sesuai rencana," kata Widjonarko dalam keterangannya, Selasa (7/10/2014).
Rincian investasi lapangan ini adalah untuk pembangunan fasilitas produksi sebesar US$ 2,2 miliar, dan pengeboran sumur sebanyak US$ 337 juta. Pembangunan fasilitas dibagi ke dalam lima kontrak EPC (engineering, procurement, and construction/rekayasa, pengadaan, dan konstruksi), yakni fasilitas produksi utama (Central Production Facility/CPF), pipa darat (onshore) 72 km, pipa laut (offshore) dan menara tambat (mooring tower), Floating Storage Off-loading (FSO), serta fasilitas infrastruktur. Next
(dnl/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!