Pada pertemuan yang digelar di Hotel Le Meredian, Jakarta, Senin malam itu, Dahlan menyatakan upaya menghidupkan Merpati yang paling cepat adalah melalui mekanisme Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Tapi untuk bisa memperoleh keputusan PKPU harus ada perencanaan bagaimana menghidupkan dan mengembangkan Merpati.
Dari beberapa pembicaraan tersebut, sejumlah investor serius ingin masuk Merpati dengan konsep yang menarik.
"Bahkan ada yang sangat menarik. Namun saya tidak bisa begitu saja menunjuk investor tersebut melainkan harus diadakan penawaran terbuka, termasuk seperti yang dilakukan malam (Senin) ini," kata Dahlan dalam keterangan tertulis yang diterima detikFinance, Selasa (7/10/2014).
Dalam pertemuan yang dipimpin Deputi Menteri BUMN Gatot Trihargo dan Direktur Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) Andi Saddawero ini, banyak pertanyaan diajukan investor, misalnya seberapa serius pemerintah mendukung program penyelamatan Merpati.
Dahlan menegaskan, pemerintah sangat serius dan tidak pernah rela Merpati mati. Namun untuk pertanyaan bagaimana kalau ada investor yang akan membayar semua utang Merpati, Dahlan menjawab hal itu tidak realistis mengingat utang yang mencapai 9,2 triliun.
"Daripada tergiur angin surga seperti itu lebih baik saya realistis. Daripada kehilangan waktu uang tidak berguna," ucap Dahlan.
Nenurut Dahlan, satu-satunya jalan adalah restrukturisasi utang menjadi ekuitas. "Ini saja investor masih harus menyediakan pesawat, membayar gaji karyawan yang tertunggak, membayar asuransi dan menyediakan modal kerja," ujarnya.
Dahlan berharap dalam seminggu ini sudah terkumpul penawaran, dan dalam 10 hari ke depan sudah bisa diketahui konsep terbaik yang diajukan investor, untuk kemudian bisa diajukan PKPU.
(ang/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!