"Saat inikan untuk membangun pembangkit listrik tidak mudah, salah satunya karena perizinan, tumpang tindih, salah satunya izin dari kehutanan. Masalahnya karena masalah ego, sehingga tidak mudah proyek nggak jalan," kata Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo ditemui di Pameran Kelistrikan Indonesia 2014, di Jakarta Convention Centre, Jakarta, Rabu (1/10/2014).
Susilo mengatakan, dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5-7% per tahun dan pertumbuhan penduduk 1,1% per tahun, maka diperlukan tambahan pasokan listrik 8-9% tiap tahun. Paling tidak, Indonesia harus menambah kapasitas pembangkit listrik 5,700 megawatt per tahun.
"Satu pun proyek listrik yang sudah rencanakan tidak boleh tertunda pembangunannya, seperti proyek FTP (fast track program/percepatan pembangunan pembangkit listrik) Tahap II 10.000 MW tidak boleh molor pengerjaanya. Kalau molor satu saja, 2017-2018 kita mengalami kekurangan listrik, dan itu tidak boleh terjadi," ungkapnya.
Untuk itu, Susilo mengharapkan, pemerintahan yang baru nanti dapat menyelesaikan masalah ego sektoral tersebut.
"Harapan kita ini bisa diselesaikan pemerintah baru, di pemerintah sekarang diselesaikannya melalui rapat di Kemenko Perekonomian, tapi itu juga tidak mudah," katanya.
(rrd/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
