Direktur Utama PT Jakarta Tollroad Development (JTD) Frans Sunito menjelaskan spesifikasi jalan sepanjang 69,77 Km ini. Ia mengatakan beberapa titik keluar masuk yang jauh lebih sedikit dibanding ruas jalan tol-tol lainnya.
"Yang kita rencanakan jarak antar titik 7 km (keluar-masuk tol), kalau yang sekarang 2-3 km," kata Frans dalam diskusi di Hotel Manhattan Kamis (2/10/2014).
Pintu tol ini hanya disediakan di 9 lokasi saja yakni Semanan, Pedongkelan, Grogol, Boulevard Barat, Bekasi Raya, Pramuka, Slipi, Pancoran, dan Tanjung Barat.
Ia beralasan sedikitnya jumlah pintu masuk dan keluar atau on/off ramp ini untuk mengurangi dampak kemacetan di jalan reguler yang ditimbulkan oleh kendaraan yang antre di pintu tol.
"Karena jalan tol itu memangnya harus untuk jalan menerus, bukan jalan yang jarak pendek-pendek saja," kata mantan bos Jasa Marga ini.
Rencananya sebanyak 6 ruas jalan tol dalam kota Jakarta akan menghubungkan sejumlah titik di DKI Jakarta, antara lain:
- Ruas I, Sunter-Semanan sepanjang 20,23 km,
- Ruas II, Sunter-Pulo Gebang sepanjang 9,44 km
- Ruas III, Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 km
- Ruas IV, Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,6 km
- Ruas V, Ulujami-Tanah Abang sepanjang 8,7 km
- Ruas VI, Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,157 km
Enam ruas tol ini rencananya akan dimulai dibangun 2015, dan total keseluruhan selesai pada 2022. (hen/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
