Naik Pangkat, 942 Ribu Nasabah KUR BRI Pindah ke Kredit Komersil

Jakarta -Sebanyak 942.763 nasabah kredit usaha rakyat (KUR) hasil binaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) berhasil hijrah ke kredit komersil, sejak program ini diluncurkan di 2007.

"Sampai dengan September 2014, migrasi KUR mencapai 942.763 debitur, dengan plafon pinjaman sebesar Rp 15,30 triliun," kata Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria dalam keterangannya, Rabu (15/10/2014).


Menurut Budi, salah satu indikator keberhasilan penyaluran KUR adalah bila debitur pelaku usaha mikro bisa bermigrasi ke akses pembiayaan komersial.


"Tentu ini sebuah berita gembira, sebab kalau binaan BRI ini berimigrasi ke kredit komersial, itu artinya bisnisnya semakin bagus dan menjadi bankable serta mereka sudah punya aset riil yang dapat menjadi jaminan untuk pemberian kredit dengan nominal yang lebih besar," ujar Budi.


Realisasi kumulatif KUR BRI per September 2014 secara keseluruhan mencapai Rp 110,066 triliun. Ini terdiri atas KUR Ritel Rp 20,094 triliun, dengan debitur sebanyak 114.591 orang. Sedangkan untuk realisasi KUR Mikro Rp 89,97 triliun, dengan debitur sebanyak 10.901.101 orang.


Dilihat dari sisi sektor ekonomi, penyaluran KUR BRI masih didominasi oleh sektor perdagangan yang mencapai Rp 67,5 triliun dengan jumlah debitur sebesar 7,2 juta. Sektor kedua terbesar adalah pertanian, yaitu sebesar Rp 16,3 triliun dengan jumlah debitur sebanyak 1,7 juta.


"Nasabah KUR ini merupakan nasabah pemula yang dianggap belum bankable, namun punya usaha yang prospeknya bagus," ujar Budi.


Lebih lanjut Budi mengungkapkan, untuk menggenjot pertumbuhan laba BRI, selain menjadi Market Leader di bisnis mikro, strategi BRI adalah mengoptimalkan kinerja e-channel dan e-banking, serta meningkatkan cross selling dan integrated marketing.


"Dengan infrastruktur teknologi informasi dan system informasi yang andal serta didukung lebih dari 52 juta rekening nasabah, maka tidak dapat dipungkiri bahwa BRI merupakan bank yang terdepan dalam peningkatan finansial inclusion dalam system perekonomian Indonesia, sekaligus sebagai bank yang sangat siap untuk menangkap peluang dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin terdesentralisasi," pungkas Budi.


(dnl/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!