Laba operasinya juga ikutan anjlok, bahkan hampir 60%. Laba operasi pada periode Juli-September itu hanya 4,1 triliun won (Rp 45 triliun). Samsung menyatakan penjualan smartphone masih naik tipis, tapi marjin keuntungan malah semakin rapat.
"Penyebabnya adalah biaya promosi dan rendahnya harga jual, terutama banyaknya model terbaru yang membuat harga ponsel lama semakin murah," kata raksasa elektronik asal Korea Selatan itu dalam keterangan tertulisnya yang dikutip AFP, Selasa (7/10/2014).
Perusahaan memprediksi ketidakpastian di industri ponsel ini masih akan berlanjut sampai triwulan terakhir tahun ini. Namun Samsung akan mengakali situasi lesu ini dengan meluncurkan beberapa ponsel varian terbaru.
Juli lalu, Samsung juga sudah melaporkan adanya penurunan laba bersih hingga 20% pada triwulan II-2014. Merespons kinerja perusahaan, sahamnya langsung jatuh ke titik terendahnya dalam dua tahun terakhir.
Hari ini saham Samsung sempat naik hingga 3% sebelum diumumkannya prediksi omzet ini. Menutup perdagangan hari ini saham Samsung ditutup di 1,162 juta won setelah naik 0,96%.
(ang/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!