Selain Tanggul 'Garuda Raksasa', Ini Contoh Tembok Laut yang Ada di Dunia

Jakarta -Pemerintah telah memastikan akan membangun Tanggul Laut 'Garuda Raksasa' atau Giant Sea Wall di Teluk Jakarta. Proyek yang bernama resmi National Capital Integrated Coastal Development (NCICD)/Pengembangan Terpadu Pesisir Ibu kota Negara (PTPIN) meniru tanggul sejenis di Korea Selatan (Korsel) dan Belanda.

"Kita sudah dilakukan benchmarking (contoh) ke Korea, Belanda, New Orleans dan New York itu sudah semua dilakukan studinya dengan tim," kata Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Basuki Hadimuljono saat ditemui di Kantor PU dalam acara Hari Habitat, Kebayoran Baru, Jakarta. Senin (6/10/2014).


Basuki menjelaskan proyek tanggul raksasa di masing-masing negara memiliki fungsi yang berbeda. Misalnya di Belanda, konsep tanggul raksasa sebagai proses penutupan tanjung laut oleh sebuah tanggul besar. Air laut yang terjebak di dalam tanggul bertahun-tahun mengendap kemudian menjadi air tawar sebagai sumber air bersih.


"Air laut di depan (di pesisir) Amsterdam itu sudah tawar. Sehingga menjadi air baku dan untuk macam-macam," imbuhnya.


Contoh lainnya ada di Korea dengan sistem Giant Sea Wall yang diberi nama Saemangeum, Korsel, sebagai tanggul laut terpanjang di dunia hingga 33 Km. Konsep proyek bertujuan untuk meningkatkan sektor pertanian terutama penyediaan air baku dan lahan pertanian baru.


Penyediaan air baku dilakukan dengan membangun tanggul raksasa. Sedangkan menciptakan lahan pertanian baru dilakukan dengan proyek reklamasi.


"Jadi kalau sudah direklamasi tadinya untuk pertanian 100%. Sekarang justru 30% hanya untuk pertanian, 70% untuk tujuan komersil. Itupun reklamasi dilakukan oleh swasta," paparnya.Next


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!