Jawa 'Dihantui' Krisis Listrik, Ini Hasil Rapat Menteri Jokowi dan KSAD

Jakarta -Krisis listrik mengancam Jawa-Bali pada 2018. Menghadapi kondisi tersebut, sejumlah menteri di bawah koodinasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim melakukan.

Hadir dalam rapat koordinasi energi di Kantor Kementerian ESDM, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Hukum dan HAM Yasona Laoly, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmanty, dan Direktur Utama PLN Nur Pamudji.


"Kita rapat ini bagaimana mengurai sumbatan, dan apa yang bisa kami selesaikan dengan cepat dan putuskan. Tadi rapat sekitar satu jam berhasil mencari solusi, dan mengambil keputusan dan kesepakatan dari pihak-pihak yang hadir," ujar Sudirman Said usai rapat di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (6/11/2014).


Indroyono menambahkan, dalam rapat diputuskan untuk mencegah terjadinya krisis listrik yang melanda Jawa 2018, diputuskan untuk dibangun PLTU kapasitas 5 x 1.000 MW (total 5.000 MW) di Cilacap, Jawa Tengah bagian selatan.


"Presiden Joko Widodo juga menyatakan, dalam lima tahun ke depan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mencegah krisis listrik terjadi, harus ada pembangunan pembangkit listrik sebanyak 35.000 MW," ungkapnya.


"Diputuskan untuk mencegah krisis listrik terjadi dan menopang pertumbuhan ekonomi dibangun PLTU kapasitas 5.000 MW di Cilacap dan akan selesai dalam waktu 7 tahun," tutupnya.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!