Bila Harga BBM Naik di November, Kuota Bensin Subsidi Tetap Jebol

Jakarta -Pemerintah berencana menaikkan harga BBM subsidi pada November 2014. Dampak dari kebijakan ini antara lain konsumsi dan penyelundupan BBM yang bakal turun. Namun kenaikan harga BBM tak akan menghindari terjadinya kelebihan kuota BBM subsidi di 2014.

Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya mengungkapkan bila tidak ada kenaikkan harga BBM subsidi, maka jatah BBM subsidi akan jebol atau membengkak 1,85 juta KL-1,9 juta KL dari kuota yang ditetapkan sebanyak 46 juta KL.


"Perkiraan kita kalau pertengahan November ini pemerintah naikkan harga BBM subsidi, maka defisit (over kuota) BBM subsidi hanya 1,6 juta KL, jadi ada pengurangan konsumsi BBM 250.000 KL, itu sudah lumayan," kata Hanung di Kantor Pertamina Pusat, Rabu (5/11/2014).


Hanung menambahkan, kenaikkan harga BBM memang akan membuat konsumsi BBM turun namun tak signifikan, lain cerita bila kenaikannya terjadi pada awal tahun. Namun ia memperkirakan, dampak kenaikan harga BBM terhadap penurunan konsumsi BBM di tahun depan akan lebih terasa.


"Kenaikkan harga BBM membuat konsumen cenderung lebih hemat dan bahkan beralih ke BBM non subsidi. Pada 2013 lalu mampu menurunkan konsumsi pertumbuhan BBM subsidi sangat signifikan. Tentunya tahun depan konsumsi akan turun lebih banyak lagi," katanya.


Ia menjelaskan bila harga BBM mahal akan mengubah pola konsumsi masyarakat terhadap BBM. Penurunan konsumsi akan lebih terasa, bila disparitas harga antara BBM subsidi dan non subsidi hanya Rp 1.000 per liter.


"Maka penyelundupan BBM pasti turun drastis juga," tambah Hanung.


Bakal ada dua kemungkinan yang disiapkan Pertamina soal angka kuota BBM subsdi 2014, pertama bila harga BBM naik maka akan ada kekurangan kuota sebanyak 1,6 juta KL. Kedua, bila tak ada kenaikan harga BBM, maka akan ada kekurangan kuota sebanyak 1,9 juta KL. Dari kedua kemungkinan itu, Pertamina akan tetap siap untuk risiko dua pilihan tersebut.


"Itu domain pemerintah, Pertamina itu hanya menerima tugas," tutupnya.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!