Dengan 'Tol' Laut Jokowi, Tak Ada Lagi Semen Seharga Rp 1 Juta di Papua

Jakarta -Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil menegaskan, konsep 'tol laut' yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah langkah untuk pemerataan ekonomi. Dibanding membangun konektivitas di darat, mengembangkan kemaritiman jauh lebih efisien.

Sofyan mengatakan, dengan dikembangkannya konektivitas laut menggunakan kapal-kapal ferry dan Ro-Ro, disparitas harga yang selama ini terjadi bisa ditekan. Dia mencontohkan tidak akan ada lagi harga 1 sak semen yang begitu sampai di Papua bisa mencapai Rp 1 juta.


"Kalau tol laut itu terwujud, maka akan terjadi pemerataan. Barang antara timur dan barat akan lebih mudah aksesnya," tutur Sofyan di depan para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Menara Kadin, Kuningan, Jakarta, Rabu (5/11/2014).


Menurutnya, itu akan menyelesaikan persoalan ketimpangan yang selama ini terjadi terutama antara timur dan barat. Sofyan mengatakan, membangun konektivitas laut lebih efisien dibanding membangun jalan, meski dirinya tak merujuk pada satu proyek.


"Kalau bikin jalan berapa lama, berapa panjang, itu high cost. Kalau bikin jalan dari Aceh ke Lampung berapa mahal? Kalau buat pelabuhan 1 di Aceh dan 1 di Lampung itu akan selesai," paparnya.


‎Dia menilai, hal ini seharusnya dilakukan sejak lama. Meski demikian, tak ada salahnya terlambat dibanding tak melakukannya sama sekali.


"Walaupun terlambat, tapi kita bergerak on the right track," ujar Sofyan.


(zul/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!