Jokowi Sebut Anggaran Pegawai Terlalu Besar, Sofyan Djalil: PNS Kita Kebanyakan

Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkritik postur anggaran untuk menggaji aparat pemerintah yang lebih besar daripada anggaran untuk pembangunan di daerah. Postur anggaran ini dinilainya tidak sehat.

Bagaimana komentar Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil atas himbauan Presiden Jokowi tersebut?


Sofyan menegaskan pemerintah pusat akan mendorong pengurangan postur anggaran untuk belanja pegawai. Tujuannya adalah mengalokasikan anggaran ke sektor yang produktif, seperti pembangunan infrastruktur.


"Anggaran yang besar itu pegawai, kita lihat utilisasinya bagaimana? Jadi anggaran untuk pegawai rutin ditekan dan bisa lebih banyak uang untuk pembangunan," kata Sofyan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/11/2014).


Salah satu turunan menekan postur belanja pegawai adalah menahan atau menghentikan sementara proses penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"Nanti moratorium statement umum. Nanti akan dilihat spesifik angka demi angka," tuturnya.


Sofyan mengakui saat ini Indonesia memiliki banyak PNS namun kinerjanya belum optimal. Daripada merekrut PNS baru, pemerintah akan mengoptimalkan pegawai yang sudah ada. Hal ini perlu ada kebijakan untuk mendorong peningkatan produktivitas PNS.


"Dari segi jumlah PNS, kita kebanyakan dan banyak yang tidak produktif. Harus dimanfaatkan dulu secara optimum," tegasnya.


(feb/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!