Menteri Susi Bandingkan Ekspor Ikan RI yang Kalah dengan Norwegia

Jakarta -Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik mengungkapkan nilai ekspor produk perikanan Norwegia di tahun 2013 mencapai US$ 10 miliar atau Rp 120 triliun. Mayoritas ikan yang diekspor Norwegia adalah ikan salmon hasil budidaya dengan teknik aqua culture.

Mendengar hal itu, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti mengatakan nilai ekspor produk perikanan Norwegia terbilang cukup tinggi, karena ekspor perikanan Indonesia hanya US$ 4,19 milliar atau sekitar Rp 50 triliun per tahun.


Namun jumlah itu terbilang cukup kecil bila potensi perikanan di Indonesia dikelola secara maksimal karena laut Indonesia jauh lebih besar. Ia mengilustrasikan di kawasan pesisir Pangandaran, Jawa Barat saja, kegiatan ekspor perikanan per tahun bisa mencapai US$ 40 juta per tahun, belum dihitung wilayah lainnya, yang sayangnya kini belum digarap maksimal.


"Di Pangandaran yang coast line is 91 km, we export average on the area US$ 15-40 million," kata Susi di Gedung Mina Bahari I, kantor pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Selasa (4/11/2014).


Ia mengakui nilai ekspor perikanan Indonesia saat ini cukup kecil. Di tahun 2013 hanya US$ 4,19 milliar atau sekitar Rp 50 triliun. Susi menjelaskan ada beberapa yang menyebabkan nilai ekspor perikanan Indonesia cukup kecil.


"So yang dapat kamu lihat sekarang, Thailand, Taiwan, China, Malaysia how many square they have territory, and lihat berapa besar dia bisa ekspor? Dan bandingkan dengan Indonesia. Selisihnya itu sebenarnya milik kita. Tetapi tidak masuk lewat pintu kita. Jadi kita tidak tahu itu ikan kita," paparnya.


Susi berkomitmen untuk segera membenahi beberapa sektor bisnis perikanan yang dinilainya tidak beres. Ia tegas menyatakan akan melakukan moratorium izin tangkap kapal baru hingga 6 bulan mendatang.


"Dan saya percaya ini akan jadi tahapan besar untuk kita kerjakan, tapi dengan kita disiplin, dan komitmen, kita akan bisa," jelasnya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!