Pengusaha Setuju Jokowi Tunda Pembangunan JSS untuk Kembangkan Kemaritiman

Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memasukkan proyek Jembatan Selat Sunda dalam program pembangunannya 5 tahun ke depan. Dunia usaha sepakat dengan hal ini, karena bisa menghemat ratusan triliun rupiah yang dapat dialokasikan untuk sektor lain.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, Jembatan Selat Sunda (JSS) adalah mega proyek yang bakal menghabiskan investasi tak sedikit. Menurut pria yang akrab disapa‎ SBS ini, dana itu sebaiknya digunakan untuk pembangunan yang cepat dan langsung memberikan manfaat.


"Saya pikir, daripada dana yang segitu besar untuk itu (Jembatan Selat Sunda), mungkin kita bisa investasikan ke yang cepat memberikan manfaat," kata SBS kepada detikFinance, Rabu (5/11/2014).


Dia mencontohkan, pembangunan cepat dan memberikan manfaat yaitu seperti pengembangan pelabuhan dan revitalisasi atau penambahan kapal-kapal angkutan.


"Dialihkan ke pelabuhan. Kalau itu kan harus kita tingkatkan prioritas pelayanan jasa ferry," tuturnya.


SBS mengatakan, Kadin setuju jika Presiden Jokowi menunda pembangunan proyek ini demi mengedepankan kemaritiman. Hal ini diyakini lebih berdampak pada pemerataan ekonomi nasional.


"Kalau begitu, kita setuju saja. Marilah kita lakukan konektivitas," tuturnya.


(zul/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!