Harga Sembako Naik Gara-gara BBM, Rachmat Gobel Tak Mau Sembarang Buka Impor

Jakarta -Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan bahwa pemerintah akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada bulan ini. Kenaikan harga BBM tentu akan menyebabkan lonjakan harga kebutuhan pokok.

Meski begitu, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menegaskan bahwa bukan berarti pihaknya akan membuka keran impor untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok.


"Tidak seperti dulu lagi, main buka. Kita akan konsolidasi dengan kementerian lainnya. Baik (Kementerian) Perhubungan, (Kementerian) Pertanian, atau yang lainnya," kata Rachmat dalam konferensi pers di kantor Kemendag, Jakarta, Selasa (4/11/2014).


Kemendag, lanjut Rachmat, terus berupaya untuk memperkuat pasar domestik dengan produk-produk dalam negeri. "Kami berupaya meningkatkan ekspor dan mendorong ekspor, dan bagaimana bisa mendorong penguatan pasar domestik dari hasil dalam negeri," tegasnya.


Pemerintah, tambah Rachmat, pada dasarnya akan melakukan pengalihan subsidi. "Sebetulnya subsidi itu dialihkan. Filosofinya kepada pengguna yang lebih tepat, memindahkan subsidi kepada hal-hal seperti kesehatan dan pendidikan," katanya.


Subsidi, menurut Rachmat, tidak sepenuhnya dihapus. Masih akan ada subsidi, hanya saja diberikan kepada mereka yang benar-benar berhak.


"Kita ingin mengalihkan, bukan menghapus. Sementara yang menikmati subsidi itu mencegah atas bukan orang yang membutuhkan, itu filosofinya. Sekarang pemerintah mengalihkan untuk ini," jelasnya.


(hds/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!