Indonesia Masih Impor Ikan, Menteri Susi: Sangat Ironis

Jakarta -Indonesia hingga kini masih mengimpor beberapa jenis ikan termasuk ikan asin, meskipun punya laut yang sangat luas. Fakta ini ditanggapi oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

"Kita bisa lihat sekarang, kita punya banyak ikan, tapi kita impor. So dengan teritori kepulauan yang besar, Indonesia masih saja impor ikan, ini sangat ironis," kata Susi di ruang kerjanya Gedung Mina Bahari I lantai 7, kantor pusat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Selasa (4/11/2014).


Susi beralasan rendahnya stok ikan tangkap Indonesia disebabkan praktik penangkapan ikan ilegal yang merajelela di luat Indonesia. Di sisi lain, nelayan kecil tak mampu menangkap hasil tangkapan ikan yang besar karena keterbatasan infrastruktur seperti ukurann perahu yang kecil.


"Kami percaya Indonesia dengan 250 juta populasi dan juga 70 ribu pulau, kita sebesar AS, we can be a great country, a great nation. And of course we need discipline, and we have to start komersialisasikan dan eksplorasi. The nature it's been commercialise in this country," paparnya.


Susi berkomitmen, dengan pengalaman selama 33 tahun di dunia bisnis perikanan, akan mencoba beberapa metode guna menggenjot hasil tangkapan ikan dan penerimaan negara dari sektor perikanan.


Ia minta dukungan semua pihak agar sektor kelautan Indonesia bisa dieksplorasi secara berkelanjutan dengan teknik ramah lingkungan.


"As well as I see the aqua culture, the sea culture, what ever bisnis yang dapat kita lakukan untuk explore sumber daya kita, untuk mengkomersialisasikan haruslah sangat keras dan sustainable menjadi prinsip untuk practice ini," katanya.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!