Penyelundupan Minyak Terbesar dalam Sejarah Tak Terungkap, Ini Kata Sofyan Djalil

Jakarta -Tahun ini banyak kasus penyelundupan minyak digagalkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai. Ada penyelundupan terbesar sepanjang sejarah yang terungkap Juni 2014 lalu, tapi sampai kini tak jelas statusnya.

Menko Perekonomian Sofyan Djalil menilai, dari kasus tersebut seharusnya sudah diketahui siapa dalangnya. Bila tidak, berarti ada ketidakseriusan dalam menjalankan penegakkan hukum.


"Harusnya ditangkap dan diadili. Kalau selama ini nggak ketahuan (dalangnya), berarti ada ketidakseriusan dalam hal penegakan hukum," ungkap Sofyan di kantornya, Jakarta, Selasa (2/12/2014)


Sofyan mengaku akan segera menghubungi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Karena proses pengangkutan minyak dari ladang produksi ke kilang masih berada dalam lingkungan KESDM.


"Saya akan tanyakan kepada menteri ESDM. Karena Kementerian ESDM yang mengontrol," sebutnya.


Mencegah hal ini, banyak persoalan yang harus dibenahi. Khususnya untuk pengangkutan minyak. Sebab, penyelundupan minyak mentah merugikan negara dari sisi pasokan.


"Ini yang harus dibikin pencegahannya untuk yang akan datang. Sehingga minyak itu memang sampai ke tujuan," kata Sofyan.


Kemudian adalah koordinasi dengan pihak aparat hukum. Baik Kepolisian dan Kejaksaan, harus ikut bekerja sama mengungkap kasus agar tidak kembali terulang.


"Itu akan diinvestigasi, ya kan, kapal itu punya siapa, siapa yang order. Minyak dari mana. Nah ini penegakan hukum akan ditegakkan sekali oleh pemerintah Pak Jokowi," terangnya.‎


(mkl/dnl)