Gandeng Perusahaan RI, Mahathir Coba Wujudkan Mimpi Mobil ASEAN

Jakarta -Pabrikan otomotif asal Malaysia, Proton, menggandeng Indonesia dalam proyek pengembangan mobil ASEAN. Wacana ini muncul sejak era 1980-an.

Di situs resmi Singapore Library Board, terdapat sebuah kliping koran The Straits Times tertanggal 26 Oktober 1980. Di dalamnya ada artikel yang menjelaskan soal mobil ASEAN.


Kala itu, menteri-menteri ekonomi ASEAN sepakat untuk mengembangkan industri komponen mobil di negara masing-masing. Misalnya sambungan gardan di Singapura, mesin diesel di Indonesia, atau bodi di Filipina. Pemerintah di setiap negara akan membuat sebuah perusahaan yang membuat komponen-komponen tersebut.


Pada fase kedua, alat injeksi akan dibuat di Singapura, sistem kemudi di Indonesia, as di Filipina, karburator di Thailand, dan lampu-lampu di Malaysia.


Proyek tersebut kini hilang tanpa bekas. Namun Mahathir Mohamad, mantan Perdana Menteri Malaysia yang juga pendiri Proton, masih menyimpan impian tersebut.


Mengutip ABC News, Senin (9/2/2015), Mahathir mengatakan Proton dan perusahaan asal Indonesia, PT Adiperkasa Citra Lestari, akan melakukan studi awal selama 6 bulan.


"Kami ingin membuat joint venture dengan Indonesia dan berkembang menjadi mobil ASEAN," tegas Mahathir.


Negara-negara seperti Jepang atau Korea Selatan, lanjut Mahathir, melindungi industri otomotif dalam negerinya dengan berbagai cara. Langkah ini juga semestinya diterapkan dalam pengembangan mobil ASEAN.


"Kita harus mengadopsi strategi yang sama. Indonesia dan Malaysia harus melindungi 'bayi' ini." ujarnya.


(hds/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com