Harga Minyak Indonesia Turun, Kok BBM Naik?

Jakarta -Pemerintah pada Sabtu 28 Maret 2015 lalu menaikkan harga bensin premium jadi Rp 7.300/liter, dan minyak solar Rp 6.900/liter. Tapi di sisi lain, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) selama Maret 2015 turun US$ 0,66 per barel menjadi US$ 53,66 per barel.

ICP turun kok harga BBM justru naik? Begini penjelasannya.


"Kalau harga BBM itu ditentukan pada harga MOPS (Mean of Platts Singapore). Jadi kalau harga BBM naik karena harga MOPS-nya naik. Sementara ICP, imbasnya pada pendapatan negara di sektor hulu migas. Kalau ICP turun pendapatan negara juga turun. Kalau ICP turun, pendapatan Pertamina di hulu malah bisa negatif," kata Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Andy Noorsaman Someng, kepada detikFinance, Senin (6/4/2015).


Andy mengungkapkan, pergerakan ICP ditentukan pada harga minyak produksi dalam negeri, seperti minyak dari lapangan Minas, Cepu, dan lapangan migas lainnya. Sementara MOPS patokannya adalah harga minyak jenis Brent.


"Jadi nggak ada hubungan antara ICP turun atau naik ke harga BBM. Nggak selalu juga harga MOPS turun ICP harus turun," katanya.


Terkait harga BBM sendiri, seperti premium yang ditetapkan pemerintah naik jadi Rp 7.300 per liter, ditentukan pada rata-rata MOPS pada periode 25 Februari-24 Maret yang mencapai US$ 69,457 per barel. Formulanya, MOPS Migas 92 x 98,42% dan kurs Rp 12.980 per dolar.


Dari hitungan itu, maka Harga Indeks Pasar premium adalah Rp 5.670,39/liter + alpha BBM Rp 1.052,28 per liter + Biaya tambahan distribusi Rp 134,5 liter + pajak PPN dan PBBKB Rp 1.008,57 per liter, sehingga harga keekonomian premium Rp 7.865,74 per liter. Namun pemerintah hanya menetapkan harga premium Rp 7.300/liter.Next


(rrd/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com