95% Rumah Murah Dibuat oleh Swasta, Pemerintah Hanya 5%

Jakarta -Pengembang properti swasta menyesalkan pemerintah kurang memperhatikan sektor perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) karena porsi APBN yang masih minim untuk sektor perumahan.

Selain itu, saat ini kontribusi pemerintah melalui Kemenpera dan BUMN Perumnas dalam membangun rumah untuk MBR masih sangat minim. Dari rencana total rumah untuk MBR yang dibangun tahun ini sebanyak 120.000-an rumah, pemerintah hanya berkontribusi 5%.


"Yang dikerjain pemerintah 5%, 95% dikerjakan oleh swasta," kata Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Setyo Maharso di acara Konferensi Pers Munas REI, di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta, Rabu (20/11/2013).


Dikatakan Setyo, di satu sisi pemerintah ingin mengentaskan kemiskinan. Namun menurutnya, angka kemiskinan pada tahun ini melonjak, salah satu faktornya karena kebutuhan rumah layak huni untuk masyarakat miskin dan MBR belum terpenuhi.


"Kalau pemerintah mau mengentaskan kemiskinan tapi kemarin di Economic Outlook angkanya tinggi sekali. Ada 4-5 indikator dari 14 indikator pengentasan kemiskinan itu dari sektor perumahan. Kalau tidak tersentuh maka kemiskinan akan menambah lagi," paparnya.


Ia berharap pemerintah bisa lebih pro aktif untuk mendukung pengembang dalam mengurangi backlog atau kurang pasok perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Salah satunya dengan memberi anggaran lebih banyak untuk perumahan dari APBN.


"(Dananya) bisa untuk subsidi MBR, dana sekian, pemerintah beli tanah dulu, dia hold di daerah (misalnya) Bekasi, Jawa Tengah, jadi kawasan siap bangun, itu peran pemerintah, kita membangun diatasnya," katanya.


Ia berkali-kali mengusulkan agar anggaran negara untuk perumahan ditingkatkan lebih besar. "Dana perumahan tidak ada, minimal kita minta 1-2% dari APBN itu kita sudah sangat bersyukur sekali," ungkap


Seperti diketahui realisasi penyaluran kredit rumah murah untuk MBR melalui Fasilitas Likuiditas Penyaluran Perumahan (FLPP) atau KPR subsidi hingga Agustus 2013 baru mencapai 51,3% atau sekitar 62.076 unit rumah. Target penyerapan FLPP 2013 mencapai 121.000 unit rumah atau senilai Rp 6,9 triliun.


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!