"Kami akan coba lunasi utang-utang kami Desember ini," kata Direktur sekaligus Seketaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava usai publik eksposnya di Hotel Aston Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Rabu (20/11/2013).
Dia menyebutkan, perseroan melakukan beberapa aksi korporasi untuk melunasi utang-utangnya itu. Anak usaha Grup Bakrie itu akan menjual saham PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebesar 19% atau setara US$ 950 juta (Rp 9,5 triliun), menjual saham BRMS sebesar 42% atau setara US$ 257 juta (Rp 2,57 triliun), dan melakukan penerbitan saham baru atau Rights Issue BUMI yang mencapai US$ 150 juta (Rp 1,5 triliun).
Dari opsi itu, jumlahnya mencapai US$ 1,357 miliar. Sementara masih ada selisih US$ 430 juta lagi yang harus dilunasi.
"Untuk total utang yang bisa kami bayar sebesar US$ 1,357 miliar, dari total utang yang mencapai US$ 1,787 miliar, masih ada sisa utang sebesar US$ 430 juta. Nah, kita mau pinjam dari CIC lagi US$ 430 juta dengan pinjaman untuk 3 tahun dengan bunga LIBOR +6,7%," tandasnya.
(drk/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
