"Beda harga antara mobil LCGC dengan mobil murah pedesaan itu Rp 10 juta-Rp 20 juta, mobil pedesaan jauh lebih murah," kata Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi ditemui di Hotel Shangri-La, Rabu (20/11/2013).
Budi mengatakan pemerintah tidak memberikan keistimewaan terhadap mobil LCGC. Ia beralasan mobil LCGC lebih berkembang dulu dari pada mobil pedesaan karena infrastruktur mobil LCGC lebih maju.
"Mobil pedesaan masih banyak kendalanya, kendala dana, kendala komponen, justru dengan berkembangnya mobil LCGC di Indonesia, produsen mobil pedesaan bisa memanfaatkan komponen yang diproduksi untuk LCGC," ujarnya.
Budi mengakui meskipun mobil murah pedesaan sudah diperkenalkan ke publik, namun sampai sekarang perkembangannya belum signifikan.
"Kita sudah ada produsen mobil murah pedesaan, ada GEA dari PT INKA, ada Tawon, ada Viar, tapi karena keterbatasan pendanaan dan komponen sehingga perkembangannya belum signifikan," kata Budi.
Apalagi untuk membangun industri mobil tidak lah mudah, selain memerlukan dana yang besar, membangun jaminan purna jual atau after sales juga memerlukan investasi.Next
(rrd/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
