Jakarta -Indeks saham Amerika Serikat (AS) berbalik arah melemah, menjelang pemungutan suara pemilihan
Janet Yellen menjadi Gubernur The Fed. Pada penutupan dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow
Jones melemah -8,99 poin (-0,06%) ke level 15.967,03.
Sementara indeks regional Asia pagi ini dibuka bervariasi (mixed). Indeks Nikkei 225 di Jepang hari ini
dibuka menguat +0,25% ke level 15.163,76. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan turun -
0,31% ke posisi 2.025,41.
Di sisi lain, harga minyak di bursa komoditas dunia juga melemah. Pada perdagangan semalam, harga
minyak WTI Crude Oil turun -0,87% ke angka US$93,03 per barel.
Senada dengan harga minyak, harga emas Comex di bursa komoditas New York mengalami pelemahan -
1,19% ke level US$1.272,20/troy ounce, pada perdagangan semalam.
Dari dalam negeri, investor asing tetap melanjutkan aksi belinya (di pasar modal), meski pemerintah
mengerem laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini. Di sisi lain, kenaikan suku bunga acuan
yang agresif, diprediksi masih akan menekan pergerakan rupiah terhadap dolar AS.
Melihat hal itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG masih berpotensi bergerak mixed
to up untuk kembali menguji resistance kuat dalam jangka pendek yang sebelumnya menjadi support di
4.406. Kisaran perdagangan hari ini akan berada dalam support 4.374/4.350 dan resistance 4.415/4.430. (ang/ang)
Janet Yellen menjadi Gubernur The Fed. Pada penutupan dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow
Jones melemah -8,99 poin (-0,06%) ke level 15.967,03.
Sementara indeks regional Asia pagi ini dibuka bervariasi (mixed). Indeks Nikkei 225 di Jepang hari ini
dibuka menguat +0,25% ke level 15.163,76. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan turun -
0,31% ke posisi 2.025,41.
Di sisi lain, harga minyak di bursa komoditas dunia juga melemah. Pada perdagangan semalam, harga
minyak WTI Crude Oil turun -0,87% ke angka US$93,03 per barel.
Senada dengan harga minyak, harga emas Comex di bursa komoditas New York mengalami pelemahan -
1,19% ke level US$1.272,20/troy ounce, pada perdagangan semalam.
Dari dalam negeri, investor asing tetap melanjutkan aksi belinya (di pasar modal), meski pemerintah
mengerem laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini. Di sisi lain, kenaikan suku bunga acuan
yang agresif, diprediksi masih akan menekan pergerakan rupiah terhadap dolar AS.
Melihat hal itu, Analis Teknikal Mandiri Sekuritas memperkirakan IHSG masih berpotensi bergerak mixed
to up untuk kembali menguji resistance kuat dalam jangka pendek yang sebelumnya menjadi support di
4.406. Kisaran perdagangan hari ini akan berada dalam support 4.374/4.350 dan resistance 4.415/4.430. (ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!