Ponsel Jadi 'Duit', Butuh Sosialisasi Lebih

Jakarta -Penetrasi telepon seluler (ponsel) di Indonesia sangat luar biasa. Saat ini, pengguna ponsel di Indonesia mencapai 236,8 juta jiwa, atau hampir seluruh populasi. Padahal ponsel baru berumur beberapa dekade.

Bandingkan dengan perbankan, yang di Indonesia sudah dikenal sejak hitungan abad yang lalu. Saat ini, jumlah pemilik rekening di bank adalah sekitar 60 juta. Sangat jauh dengan pencapaian pemilik ponsel.


Tak heran apabila perangkat telekomunikasi sekarang telah dibidik sebagai alat pembayaran baru atau lebih dikenal dengan istilah m-money atau mobile money. Beberapa operator seluler telah bekerjasama dengan perbankan untuk memungkinkan pengguna ponsel bertransaksi jual beli tanpa duit tunai.


Indosat, pemilik sejumlah operator seluler seperti IM3, Mentari, dan Matrix, memiliki layanan mobile money yang diberi nama Dompetku. Layanan ini diluncurkan sejak pertengahan 2013 dan saat ini memiliki sekitar 800 ribu pelanggan.


Alexander Rusli, President Director Indosat, mengatakan Indonesia merupakan negara yang kondusif untuk pengembangan layanan finansial digital. “Dengan populasi lebih dari 250 juta jiwa sedangkan penetrasi perbankan hanya 40%, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling menarik,” katanya.


Dompetku dapat dijalankan dengan berbagai jenis ponsel dan bisa digunakan di lebih dari 5.000 lokasi. Tidak hanya untuk berbelanja, m-money bisa dipakai untuk pembayaran tagihan, pengisian pulsa, setor tunai, tarik tunai, atau pengiriman uang.


Layanan Dompetku sendiri sudah mendapat penghargaan sebagai Pengembang Layanan Mobile Money Terbaik Asia 2013. “Kami tidak berhenti sampai di sini dan akan terus mendukung segala upaya untuk memperluas program dan membangun basis pelanggan,” kata Alexander.Next


(DES/DES)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!