Pengembang Properti Tunggu Gebrakan Jokowi Soal Rumah Susun

Jakarta -Pengembang masih menunggu kebijakan terbaru Gubernur DKI Jakarta Jokowi terkait pengembangan rumah susun sederhana milik (rusunami) di Jakarta. Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta masih belum memberi izin untuk membangun rusunami dengan Koefisien Lantai Bangunan lebih dari 3,5.

Ketua Umum DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Indonesia (Apersi) Eddy Ganefo mengatakan, saat ini pengembang belum mendapatkan komitmen dari Jokowi terkait rusunami.


"Kita belum mendengar komitmen Jokowi Ahok untuk rusunami. Kita menunggu itu, kalau dibilang ini dibuka, ya maju," kata Eddy di acara Ulang Tahun Apersi ke-15 di Hotel Santika Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (20/11/2013).


Padahal menurut Eddy, permintaan masyarakat untuk rusunami sangat besar, mengingat masih banyak masyarakat di Jakarta yang belum memiliki hunian yang layak. Di sisi lain, ketersediaan tanah di Jakarta sudah sangat menipis.


"Kita tunggu sinyal dari Jokowi saja," katanya.


Menurut Eddy pada masal lalu Pengembang cenderung berani membangun rusunami padahal izin belum dikeluarkan. "Kalau sekarang Jokowi tegas. Yang bangun akan dirobohkan," tambahnya.


Diperkirakan tahun depan, harga rusunami untuk masyarakat berpenghasilan rendah akan naik. Dari awal harga rusunami bebas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Rp 144 juta, naik menjadi Rp 215 juta. Kenaikan tersebut dipicu kenaikan harga BBM, inflasi, dan juga material bahan bangunan yang melonjak.Next


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!