Temui MS Hidayat, Perusahaan Tambang Terbesar Ke-4 Dunia Ingin Investasi di RI

Jakarta -Perusahaan tambang dan komoditas internasional yang berbasis di Swiss yaitu Glencore International, menyatakan keinginannya untuk melakukan investasi pabrik smelter atau pemurnian barang tambang di Indonesia.

Keinginan ini disampaikan oleh Chairman atau Komisaris Utama Glencore Ivan Glasenberg, saat menemui Menteri Perindustrian MS Hidayat di Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (19/11/2013).


"Chairman Glencore, Ivan Glasenberg tadi ketemu dengan saya, dia menanyakan kepastian pemerintah terkait pelarangan ekspor mineral tambang di Indonesia. Glencore adalah perusahaan tambang terbesar keempat di dunia," ujar Hidayat.


Hidayat mengungkapkan, Glencore siap untuk berinvestasi di Indonesia dengan membangun pabrik smelter bauksit untuk mengolah menjadi alumina dan processing plant untuk nikel.


"Glencore siap investasi bangun smelter di Indonesia, jika pemerintah pasti melarang ekspor mineral mentah pada 2014," kata Hidayat.


Hidayat mengakui, Glencore masih nampak ragu terhadap komitmen pemerintah melarang ekspor mineral mentah. Karena informasi yang diterima termasuk dari media massa di Indonesia, pemerintah masih memberikan kelonggaran (relaksasi) agar bisa ekspor mineral mentah pada 2014.


"Saya pastikan ke mereka kalau sesuai undang-undang pemerintah pasti akan menerapkan pelarang ekspor mineral mentah tahun depan," katanya.


Hidayat sendiri meyakini, keinginan Glencore tersebut tidak main-main karena sebagai perusahaan besar di dunia tentu pasti dilakukan.


"Tentu keinginan mereka tidak main-main, kalau mereka dapat kepastian, tahun depan bangun dalam 2,5 tahun pabrik smelter akan terbangun, walaupun investasi yang dibutuhkan mencapai US$ 1 miliar," ucap Hidayat.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!