Direktur PHEI Wahyu Trenggono mencatat, transaksi obligasi pemerintah mengalami penurunan dari Rp 9,03 triliun per hari pada 2013 menjadi Rp 4,88 triliun per hari pada April 2014.
Menurutnya, salah satu faktor penyebab turunnya transaksi ini adalah rencana pemerintah yang menurunkan pertumbuhan ekonomi.
Penurunan pertumbuhan ekonomi ini membuat kebutuhan dana untuk anggaran berkurang. "Jadi kebutuhan menerbitkan obligasi tidak besar," kata Wahyu saat edukasi wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/7/2014).
Di sisi lain, lanjut Wahyu, pihanya juga mencatatkan bahwa transaksi harian pada akhir 2013 yang mencapai Rp 890 miliar, langsung mengalami penurunan drastis pada April 2014 menjadi hanya Rp 240 miliar.
Untuk kasus obligasi korporasi, suku bunga tinggi menjadi biang keladi mengapa transaksi ini mengalami penurunan.
Dikatakannya, suku bunga pinjaman yang tinggi membuat perusahaan enggan menerbitkan obligasi. "Kalau pinjam dengan bunga 17%, sedangkan perusahaan belum tentu tumbuh 17%, lebih baik tidak ekspansi," terang Wahyu.Next
(ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
