Tigerair Mandala Tutup, Sandiaga Uno: Bisnis Penerbangan Sudah Tak Ekonomis

Jakarta -Pengusaha nasional pemilik Saratoga, Sandiaga uno yang juga salah satu pemegang saham Tigerair Mandala, akhirnya bicara soal perkembangan usaha penerbangannya.

Sandi panggilan akrab Sandiaga Uno mengungkapkan, kondisi yang terjadi di Tigerair Mandala dan industri penerbangan di Tanah Air sudah tak kondusif buat bisnis.


"Tapi kondisi rupiah yang seperti sekarang, avtur mahal, ini sudah tidak ekonomis," kata Sandi di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (7/7/2014)


Mantan Wakil Ketua Kadin Bidang UKM ini mengatakan, saat ini dirinya fokus menyelesaikan persoalan tenaga kerja pasca Tigerair Mandala tutup operasi 1 Juli 2014.


"Alhamdulillah, saya berharap semua selesai. Dari segi proses penyelesaian, itu sama karyawan dulu. Kita kewajibannya itu yang harus dijalankan," katanya.


Ia juga belum mau berbicara soal kemungkinan Tigerair Mandala akan terbang kembali. Namun menurutnya, kemungkinan akan selalu ada walaupun tak mudah.


"Insya Allah. Kemungkinan itu. Kita fokusnya belum ke situ. Kita terus berbicara. Kita bicara dengan kemenhub," katanya.


Sejak ditutup tahap awal pada Januari 2010, PT Mandala Airlines kembali terbang di 2012 setelah sepertiga sahamnya dibeli Tiger Air atau sekitar 35,8%.


Tiger Air menggandeng perusahaan investasi milik Sandiaga Uno yaitu Saratoga yang menguasai 51% saham Tigerair Mandala. Namun beberapa bulan lalu, Tigerair Mandala menutup dan mengurangi beberapa rute sehingga mengurangi 40% dari kegiatan operasinya.


Kabar mengejutkan kembali muncul pada akhir Juni 2014, pihak Tigerair Mandala memutuskan menghentikan operasi mulai 1 Juli 2014, dengan Mem-PHK para karyawannya.


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!