Ekspor Lagi, Newmont Kirim Konsentrat ke Jepang dan Korea

Jakarta -Mulai malam ini, PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) kembali mengekspor konsentrat mereka setelah sempat terhenti selama 9 bulan akibat larangan ekspor tambang mentah. Ekspor perdana, rencananya akan dikirim ke Jepang dan Korea Selatan (Korsel).

"Ke Jepang dan Korea," kata Presiden Direktur Newmont Martiono Hadianto dihubungi wartawan, Senin (29/9/2014).


Martiono mengatakan ekspor malam ini totalnya mencapai 30.000 ton konsentrat. Meskipun sebelumnya Dirjen Minerba Kementerian ESDM, R Sukhyar

mengatakan ekspor malam ini mencapai 27.000 konsentrat.


"Iya. Izinnya sudah diteken. Detailnya ke Batu Hijau (tambang di NTB) saja," katanya.


Seperti diketahui sejak larangan ekspor mineral mentah berlaku efektif 12 Januari 2014, para perusahaan tambang seperti Newmont hingga Freeport menghentikan ekspor konsentrat tambang mereka. Para perusahaan tambang yang mengekspor barang setengah jadi atau konsentrat akan dikenakan tarif bea keluar (BK) ekspor progresif.


Pada awal Mei 2014 lalu, Presiden Direktur Newmont Martiono Hadianto sempat mengatakan setelah fasilitas penyimpanan konsentrat tembaga di lokasi tambang penuh, maka Newmont akan memasuki tahap penghentian operasi penambangan dan pemrosesan.


Permasalahan ini, sejalan dengan proses negosiasi kontrak karya (KK) antara pemerintah dan Newmont. Pihak Newmont sempat melakukan gugatan arbitrase terhadap kebijakan pemerintah ke arbitrase internasional. Namun setelah proses yang panjang, Newmont akhirnya mencabut gugatan mereka dan terjadi kesepakatan revisi KK antara Newmont dan pemerintah termasuk soal revisi besaran royalti dan sebagainya.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!