Ini Cara Penyelesaian Mangkraknya Proyek Jatigede, Waduk Terbesar Kedua RI

Bandung -Penyelesaian proyek Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat hingga kini belum tuntas, terutama soal pembebasan lahan yang belum sampai 100%. Namun, di akhir pemerintahan Presiden SBY, proyek ini akan dituntaskan terutama soal perlu adanya Keputusan Presiden (Keppres).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT) mengakui, proses penyelesaian proyek ini sangat panjang. Bahkan prosesnya sudah melalui beberapa pergantian presiden.


"Waduk Jatigede, inisiasi proyek pembangunan ini telah dimulai dari Presiden Soekarno, dan pembebasan tanahnya sudah di Presiden Soeharto. Itu sampai sekarang belum selesai," kata CT usai rakor dengan 6 menteri ekonomi dan Gubernur Jabar di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/9/2014).


CT mengatakan, masih dibutuhkan satu Keppres lagi untuk jadi payung hukum dikeluarkannya dana pembebasan lahan yang tersisa. Rencananya, Menteri PU akan mempresentasikan ke Presiden SBY soal masalah ini. Menurut CT, Pemda sanggup dan yakin bisa membebaskan lahan, apabila payung hukum dan dana tersedia.


"Dengan adanya Keppres baru, maka permasalahan yang lain bisa segera diselesaikan. Tentu ada masalah yang terkait kehutanan, pemindahan penduduk itu bisa secara paralel yang dilakukan setelah payung hukum ini selesai," katanya.


Pada saat rapat, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan memaparkan sejumlah hal penting yang harus diputuskan dalam rakor kali ini, antara lain penyediaan alokasi APBN sebesar Rp 1,15 triliun untuk lahan proyek Waduk Jatigede.


Heryawan pun menyatakan sejumlah hal penting untuk diputuskan terkait Waduk Jatigede ini, malam ini:



  • Penerbitan Perpres tentang penanganan dampak sosial kemasyarakatan pembangunan Waduk Jatigede

  • Izin prinsip dari Menteri Kehutanan tentang penyediaan lahan pengganti hutan seluas 1.391 hektar dan penyelesaian penggantian tegakkan 810.000 pohon.


Awalnya target pengisian air di Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat berlangsung April 2014. Kemudian pengisian air waduk targetnya akan dilakukan bulan ini.

Proyek yang menelan dana hingga Rp 4 triliun dari pinjaman Bank Exim China sebesar 90% dan APBN merupakan prioritas dalam RPJMN 2010-2014 dan terkait MP3EI dalam bentuk penyediaan air irigasi, air baku dan pembangkit tenaga listrik.


(hen/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!